Kelahiran seorang anak adalah kebahagiaan tertentu untuk beberapa orangtua. Untuk mensyukuri kedatangan seorang buah kesayangan, dalam Islam disarankan untuk mengadakan paket aqiqah Kediri dengan memangkas hewan ternak. Lantas apa itu akikah? akikah sendiri dengan bahasa diambil dari bahasa Arab (Al-Qat’u) yang berarti “memangkas”. Ada pula yang menjelaskan akikah diambil dari nama rambut batu yang baru lahir. Tentang hal dengan arti, aqiqah Kediri adalah acara sukuran dengan memangkas hewan ternak. Umumnya dilaksanakan sesudah 7 hari kelahiran. Dengan syariat sendiri, hukum akikah adalah sunah muakkad. Atau sunah yang paling disarankan. Tetapi, yang sering jadi pertanyaan adalah mengenai jumlah hewan ternak yang perlu dipotong. Di mana bayi lelaki 2 ekor kambing, serta bayi wanita 1 ekor kambing.
Ini sesuai satu hadis yang diriwayatkan Ummu Kurz al-Ka’biyah.
“Sunah untuk disembelih dua ekor kambing yang sama bagi anak laki-laki, dan satu ekor kambing bagi perempuan. Hal tersebut berdasarkan riwayat Ummu Kurz ra, ia bertanya kepada Rasulullah tentang akikah. Lalu Rasulullah menjawab, ‘Bagi bayi laki-aki dua ekor kambing yang sama, dan bagi perempuan satu ekor kambing’.” Lalu mengapa ada ketidaksamaan jumlah kambing dalam akikah bayi lelaki serta wanita? Beberapa ulama memiliki pendapat ketidaksamaan itu berlangsung sebab menyaksikan situasi sosial warga Arab waktu itu.
Di era Nabi, warga Arab lebih bahagia serta lebih menginginkan kelahiran bayi lelaki dibanding bayi wanita. Maka dari itu, jumlah hewan ternak bayi lelaki yang disembelih semakin banyak dibanding bayi wanita. “Akikah disyariatkan sebagai bentuk nyata rasa bahagia kehadiran seorang anak. Sedangkan kebahagiaan bayi laki-laki lebih besar. Oleh karena itu akikah untuk bayi laki-laki lebih banyak,” (al-Muhadzdzab fi Fiqh al-Imam asy-Syafi’i, juz, 1, h. 241).
Tetapi meskipun begitu, bila memang tidak sanggup untuk menyembelih 2 ekor kambing, karena itu bayi lelaki diperkenankan cuman memangkas seekor kambing. Hal itu sesuai hadis Nabi yang diriwayatkan Ibnu Abbas. “Jika masing-masing anak baik laki-laki maupun perempuan diakikahi satu ekor kambing saja, maka itu boleh. Hal tersebut sesuai riwayat Ibnu Abbas yang menyatakan jika Rasulullah mengakikahi Hasan ra dan Husain masing-masing satu kambing gibas (domba jantan),” (al-Muhadzdzab fi Fiqh al-Imam asy-Syafi’i, juz, 1, h. 241).
Itu ia fakta mengapa akikah bayi lelaki serta wanita banyaknya berlainan. Wallahu a’lam bishawab.