Membangun Rel kereta api dengan lebih cepat dan efisien menggunakan woven geotextile

Demi meningkatkan perekonomian, pemerintah jokowi membangun berbagai infrastruktur yang dapat mendukung pendistribusian barang maupun orang dengan lebih mudah sehingga perekonomian dapat lebih meningkat dan merata. 

Salah satu mega proyek yang dikejar adalah pembangunan rel kereta api trans sumatera

Yang menghubungkan berbagai kota besar di sumatera, serta pembangunan jalur kereta api komuter dalam kota-kota besar di sumatera, planning tersebut diagendakan selesai pada tahun 2024. 

Hengki Angkasawan , Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub mengatakan, hingga saat ini pengerjaan proyek kereta api trans sumatera  tersebut berlangsung di tiga segmen utama, di mana dua di antaranya ditargetkan selesai pada Desember 2020.

Dimana Segmen pertama, yaitu jalur Besitang – Sei Liput dengan panjang 35 kilometer (km), progress-nya telah mencapai 85% dan diharapkan selesai pada Desember 2020.

Namun pada pengerjaannya tidak selancar yang diharapkan, proses pembebasan lahan di beberapa daerah masih belum tercapai, dikarenakan penolakan masyarakat atau harga yang diminta terlalu tinggi.

Tidak hanya hal tersebut faktor eksisting lahan di beberapa lahan yang membutuhkan penanganan ekstra, Contohnya yang terjadi di Riau, pembangunan rel Kereta Api Lintas Sumatera yang jalurnya melewati area tanah gambut , sehingga pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perhubungan setempat menyiasati dengan dua metode yang dinilai efektif yaitu “soil stabilizer” dan “elevated”. Dimana sebelumnya Dilakukan pengkajian terhadap kondisi tanahnya. Di spot-spot tertentu yang kawasan gambutnya cukup dalam kita gunakan metode elevated,

Jalan rel KA perlu dibangun dengan kokoh, karena setiap rangkaian KA yang lewat memiliki beban yang berat, terlebih lagi setiap harinya akan digunakan berulang kali oleh beberapa rangkaian KA.

Oleh karena itu, konstruksi rel KA perlu dibuat sebaik mungkin agar mampu menahan beban berat / BEBAN GANDAR (AXLE LOAD) dari rangkaian KA yang berjalan di atasnya, diharapkan jalan rel kereta ini dapat bertahan dalam waktu yang lama dan memungkinkan rangkaian KA dapat berjalan dengan cepat, aman dan nyaman.

Kunci utamanya adalah pada bagian alas tanahnya atau yang disebut formation layer, pekerjaan pemadatan tanah sebagai pondasi trek rel KA. bagian ini dipersiapkan sebagai tempat ditaburkannya lapisan ballast.

Lapisan yang berupa campuran tanah, pasir, dan lempung yang diatur tingkat kepadatan dan kelembaban airnya. Di negara-negara maju, terutama negara yang pengguna kereta apinya sangat tinggi, pada lintasan kereta apinya ditambahkan lapisan Geotextile woven.

Dimana  Geotextile ini merupakan material semacam kain yang bersifat permeable yang terbuat dari polipropilena atau polyester yang berguna untuk memperlancar drainase dari atas ke bawah (subgrade ke subsoil), dan sekaligus memperkuat formation layer. 

You Might Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *